Minggu, 18 Mei 2014

Deret Berkala dengan metode semi average




KATA PENGANTAR



Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan makalah ini secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat kekurangan.

Selama proses penulisan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu dari hati yang paling dalam penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
·         Ibu Fitriyana Setyowati, selaku Dosen Pada Mata Kuliah STATISTIKA DESKTIPTIF.
·         Teman-teman semua yang telah mendukung dan memberi semangat kepada kami.
·         semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi maupun dari segi penulisanya. Segala kritikan dan masukan dari semua pihak, akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi penulis demi kesempurnaan makalah ini.



Ciputat,  November 2012


                          (Penulis)
DAFTAR ISI



Cover
Kata Pengantar                                                                                               i
Daftar isi                                                                                                         ii         
BAB I : Pendahuluan                                                                                     1         
1.1.  Latar Belakang Masalah                                                                          1         
1.2.  Metode Penulisan                                                                                    2         
1.3.  Maksud Dan Tujuan                                                                                2         
1.4.  Manfaat Penulisan                                                                                   3         
BAB II : Landasan Teori                                                                                4         
2.1. Pengertian Peramalan                                                                               4         
2.2. Manfaat Peramalan                                                                                  4         

BAB III: Pembahasan                                                                                                6         
3.1. Pengertian Deret Berkala                                                                         6
3.2. Komponen Deret Berkala                                                                        6         
3.3. Ciri-ciri Trend Sekuler                                                                             8         
3.4. Rumus Metode Semi Average                                                                 9         

3.5. Contoh Soal                                                                                             9         
3.5.1. Data Genap Kelompok Genap                                                              13       
3.5.2. Data Genap Kelompok Ganjil                                                              13       
3.5.3. Data Ganjil                                                                                            17       

BAB IV: Penutup                                                                                           23       
4.1. Kesimpulan                                                                                              23       
4.2. saran                                                                                                         23       
Daftar Pustaka                                                                                                            24       















BAB I
PENDAHULUAN



1.1        Latar Belakang
Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan.
Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. Mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel  berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel  yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi.
Jika variabel Yi merupakan serangkaian observasi dan ti merupakan variabel waktu yang bergerak secara bersamaan ke arah yang sama, dari masa lalu ke masa mendatang, maka serangkaian data yang terdiri dari Yi dan yang merupakan

fungsi dari ti tersebut dinamakan sebagai deret berkala (time series) atau data historis (historical data). Schumpeter merumuskan deret berkala sebagai variabel historis (historical variables) dan merupakan hasil perpaduan antara pengaruh kekuatan-kekuatan yang beraneka ragam. Faktor random dan non random (sistematis) selalu ditemukan dalam variabel historis tersebut. 
Deret berkala atau  runtut  waktu  adalah  serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik.
Dari suatu rutut waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variabel. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur, maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang bakal terjadi dimasa yang akan datang.    
Secara konvensional, analisis deret berkala selalu didasarkan pada anggapan bahwa nilai deret berkala merupakan hasil perkalian (multiplikatif) dari trend sekuler, variasi musim, variasi siklikal, dan variasi random. Namun demikian, data deret berkala juga dapat merupakan hasil penjumlahan atau kombinasi antara perkalian dan penjumlahan dalam seribu satu cara dari komponen-komponennya.


1.2        Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah dengan metode GOOGLE SEARCH dan studi pustaka
(mencari di mbah GOOGLE dan mencari referensi dari BUKU)


1.3        Maksud dan Tujuan penulisan
Untuk memenuhi Tugas UAS (Ujian Akhir Semester) STATISTIKA.




1.4        Manfaat penulisan
1.      Untuk menambah pengetahuan dalam menganalisis perkembangan suatu variabel dari tahun ketahun.
2.      Untuk menambah pengetahuan dalam pembuatan makalah

BAB II
     LANDASAN TEORI



1.1                    Pengertian Peramalan
Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode – metode tertentu maka peramalan akan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dilakukan dengan memanfaatkan informasi terbaik yang ada pada masa itu, untuk menimbang kegiatan dimasa yang akan datang agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Pertimbangan tentang peramalan telah tumbuh karena beberapa faktor, yang pertama adalah karena meningkatnya kompleksitas organisasi dan lingkungan. Hal ini menjadikan semakin sulit bagi pengambil keputusan untuk mempertimbangkan semua faktor secara memuaskan. Kedua, dengan meningkatnya ukuran organisasi, maka bobot dan kepentingan suatu keputusan meningkat pula. Ketiga lingkungan dari kebanyakan organisasi telah berubah dengan cepat.
Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan – perbedaan waktu antara kebijaksanaan baru dengan waktu pelaksanaan tersebut. Oleh karena itu, dalam menentukan kebijaksanaan perlu diperlukan kesempatan atas peluang yang ada, dan gangguan yang mungkin terjadi pada saat kebijaksanaan baru tersebut dilaksanakan. Peramalan diperlukan untuk mengantisipasi suatu peristiwa yang dapat terjadi pada masa yang akan datang, sehingga dapat dipersiapkan kebijaksanaan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.

1.2                    Manfaat Peramalan
  Adapun manfaat dari peramalan adalah sebagai berikut :
 1. Membantu agar perencanaan suatu pekerjaan dapat diperkirakan dengan secara tepat.
 2. Merupakan suatu pedoman dalam menentukan tingkat persediaan perencanaan dan dapat Sebagai masukan untuk penentuan jumlah investasi.
  3. Membantu menentukan pengembangan suatu pekerjaan untuk periode selanjutnya.

                                    







BAB III
                                               PEMBAHASAN                                 



3.1     Pengertian Analisa Deret Berkala
Analisa deret berkala merupakan prosedur analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui gerak perubahan atau perkembangan nilai suatu variabel sebagai akibat dari perubahan waktu. Dalam analisis ekonomi dan lingkungan bisnis biasanya analisa deret berkala digunakan untuk meramal (forecasting ) nilai suatu variabel pada masa lalu dan masa yang akan datang berdasarkan pada kecenderungan dari perubahan nilai variabel tersebut.
Analisa deret berkala (time series) juga merupakan suatu analisis yang berdasarkan hasil ramalan yang disusun atas pola hubungan antara variabel yang dicari dengan variabel waktu yang mempengaruhinya. Pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel.
 Analisa deret berkala bertujuan untuk:
1.      Mengetahui kecenderungan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu.
2.      Meramal (forecast) nilai suatu variabel pada suatu waktu tertentu.


3.2    Komponen Deret Berkala
Analisis deret berkala atau time series meliputi identifikasi komponen-komponen yang menyebabkan terjadinya fluktuasi dalam serangkaian data historis. Komponen-komponen dari time series sebagai berikut:

  1. Trend (T)
Trend (atau trend sekuler) adalah gerakan berjangka panjang yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan dan penurunan secara keseluruhan. Komponen trend ini dapat ditunjukkan dengan garis regresi yang bersesuaian dengan titik-titik time series baik yang memiliki slope (sudut) positif maupun negatif.

  1.  Seasonal (S)
Komponen seasonal atau musiman juga merupakan fluktuasi periodik, tetapi periode waktunya sangat singkat yaitu satu tahun atau kurang. Sebagai contoh, penjualan secara eceran untuk kebutuhan alat-alat mandi cenderung lebih tinggi pada saat musim semi (spring) dan lebih rendah pada musim dingin (winter). Demikian juga, department store biasanya mengalami puncaknya pada saat menjelang hari Lebaran dan hari Natal, biro perjalanan pada saat liburan musim panas, dan toko kelontong pada saat gajian para pegawai.

  1.  Siklikal
Komponen siklikal adalah fluktuasi pada time series yang berulang sepanjang waktu, dengan periode lebih dari satu tahun antara satu puncak (peak) ke puncak berikutnya. Siklus bisnis adalah sebuah contoh dari fluktuasi jenis ini. Kadang-kadang, siklus dapat terjadi dalam ribuan tahun, misalnya temperatur global merupakan sikuls 100,000 tahunan.

  1.  Random/Residu
Komponen ini memperlihatkan fluktuasi yang random atau “noise” sebagai akibat adanya suatu perubahan yang mendadak, misalnya mogok kerja, embargo minyak, kesalahan fungsi peralatan, atau kejadian lainnya baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Variasi random ini dapat menyulitkan kita dalam mengidentifikasi efek dari komponen yang lain (trend, siklus, dan musim).


3.3    Ciri-ciri Trend Sekuler
Trend (T) (atau trend sekuler) adalah gerakan berjangka panjang yang menunjukkan adanya kecenderungan menuju ke satu arah kenaikan dan penurunan secara keseluruhan dan bertahan dalam  jangka waktu yang digunakan sebagai ukuran adalah 10 tahun  ke atas, perlu diketahui bahwa trend sangat berguna untuk membuat ramalan yang sangat diperlukan bagi perencanaan.
Misalnya:
1.      Menggambarkan hasil penjualan
2.      Jumlah peserta KB
3.      Perkembangan produksi harga
4.      Volume penjualan dari waktu ke waktu (dll) 
Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.

Y = a + b(x)
Rumus untuk menentukan trend



Dimana:   Y : nilai variabel Y pada suatu waktu  tertentu
     a  : perpotongan antara garis trend dengan sumbu  tegak (Y)
           b  : kemiringan (slope) garis trend
           x  : periode waktu deret berkala

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan persamaan garis yang menunjukkan hubungan antara nilai variabel dengan waktu, yaitu metode tangan bebas, metode semi  rata-rata, metode rata-rata bergerak dan metode kuadrat terkecil.


3.4     Rumus Metode Semi Average (Rata-rata Semi)
Metode trend setengah rata-rata menentukan bahwa untuk mengetahui fungsi Y = a + bx, semua data historis dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota  masing-masing sama.
a. Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah genap.
b.Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah ganjil
Persamaan  trend yang diperoleh dengan menggunakan metode ini, selain dapat digunakan untuk mengetahui kecenderungan  nilai suatu variabel dari waktu ke waktu, juga dapat digunakan untuk meramal nilai suatu variabel tersebut pada suatu waktu  tertentu. Persamaannya adalah sebagai berikut :
b =Y2-Y1/ n
Keterangan :    b : perubahan nilai variabel setiap tahun
Y1: rata-rata kelompok pertama
Y2: rata-rata kelompok kedua
  n : periode tahun antara tahun A

         
3.5      Contoh Soal

3.5.1 Data Genap Kelompok Genap
          
Tahun
Bawang Merah
(Ton)
2001
861150
2002
766572
2003
762795
2004
757399
2005
732609
2006
794931
2007
802810
2008
853615
2009
965164
2010
1048934
2011
893124
1012
964221

Jumlah seluruh data di atas  yakni 12 data (Genap). Oleh karena itu analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Mengelompokkan data menjadi 2 kelompok. Karena jumlah data genap langsung dibagi dua yang masing-masing kelompok terdiri dari 2 data (Genap).
  • Menentukan  periode dasar. Misalnya diasumsikan periode dasar menggunakan tahun tengah data tahun kelompok I  sehingga periode dasar terletak antara tahun 2003 dan tahun 2004.
  • Menentukan Angka Tahun. Karena periode dasar berangka tahun x = 0 dan terletak antara tahun 2003 dan 2004, maka angka tahun untuk tahun 2003 adalah -1 dan angka tahun untuk 2004, 2005, 2006 berturut-turut adalah 1, 3, 5 dst.
  • Menentukan nilai Semi Total yakni Jumlah total penjualan masing-masing kelompok.
  • Menentukan Semi average tiap Kelompok data yaitu dengan cara membagi semi total dengan banyak data dalam masing-masing kelompok yatitu dibagi dengan 6.
  • Menentukan trend awal tahun yaitu dengan mengurangkan semi average kelompok 2 dengan semi average kelompok 1 dan membagi dengan banyak data yaitu 6.
  • Dan untuk menentukan peramalan gunakan rumus yang dijadikan kelompok 1.

Tahun
Bawang
Merah
(Ton)

Kel

X

Semi Total

Semi Average

TrendAwal
Tahun
2001
861150



I
-5



4.675.456

779.242,6667=Y1

 





779.242,6667+23.678,1111(x)
2002
766572
-3
2003
762795
-1
2004
757399
1
2005
732609
3
2006
794931
5
2007
802810



II
7



5.527.868


921.311,3333=Y2




921.311,3333+23.678,1111(x)
2008
853615
9
2009
965164
11
2010
1048934
13
2011
893124
15
2012
964221
17

Penyelesian:
Untuk Kelompok I
Semi Total       = 861150 + 766572 + 762795 + 757399 + 732609 + 794931
                        = 4.675.456

Semi Average = 4.675.456
6
                        = 779.242,6667

Untuk Kelompok II
Semi Total       = 802810 + 853615 + 965164 + 1048934 + 893124 + 964221
                        = 5.527.868

Semi Average  = 5.527.868
                                    6
                        =921.311,3333

b = Y2 – Y1
            n
   = 921.311,3333 - 779.242,6667
                        6
   = 142.068,6666
                6
   = 23.678,1111

Maka rumus peramalan yang digunakan yaitu
Y’= a + b(x)
Y’= 779.242,6667+23.678,1111(x)

 






Grafik produksi bawang merah di indonesia
Tahun 2001 - 2012

Misalkan untuk meramal pada tahun 2017
Maka x=27/2
            =13,5

Y’2017 = a+ b(x)
           =779.242,6667 + 23.678,1111(13,5)
           = 779.242,6667 + 319.654,4999
Y’2017 = 1.098.897,167

Jadi, dapat diramalkan untuk tahun 2017 produksi Indonesia terhadap bawang merah yaitu 1.098.897 ton.
Dapat diramalkan juga untuk tahun berikut:
2013    = 1.004.187 ton
2014    = 1.027.862 ton
2015    = 1.051.540 ton
2016    = 1.075.219 ton
2017    = 1.098.897 ton


3.5.2 Data Genap Kelompok Ganjil
          
Tahun
Bawang Merah(Ton)
1999
938293
2000
772818
2001
861150
2002
766572
2003
762795
2004
757399
2005
732609
2006
794931
2007
802810
2008
853615
2009
965164
2010
1048934
2011
893124
2012
964221
                       
        Jumlah seluruh data di atas  yakni 14 data (Genap). Oleh karena itu analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Mengelompokkan data menjadi 2 kelompok. Karena jumlah data genap langsung dibagi dua yang masing-masing kelompok terdiri dari 7 data (Ganjil).
  • Menentukan  periode dasar. Misalnya diasumsikan periode dasar menggunakan tahun tengah data tahun kelompok II, sehingga periode dasarnya adalah tahun 2009
  • Menentukan Angka Tahun. Karena periode dasar tahun 2009 berangka tahun x = 0, maka angka tahun untuk tahun 2010, 2011, 2012 adalah 1, 2, 3 dan angka tahun untuk 2008,2007, 2006 adalah -1, -2, -3 ...,  dst.
  • Menentukan nilai Semi Total yakni Jumlah total penjualan masing-masing kelompok.
  • Menentukan Semi average tiap Kelompok data. Semi Average untuk kelompok 1 yaitu membagi semi total dengan banyaknya data yaitu dengan dibagi 7.
  • Menentukan trend awal tahun yaitu dengan mengurangkan semi average kelompok 2 dengan semi average kelompok 1 dan membagi dengan banyak data yaitu 7.
  • Dan untuk menentukan peramalan gunakan rumus yang dijadikan sebagai kelompok 1.



Tahun
Bawang Merah  (Ton)
Kel
x
Semi Total
Semi Average
Trend Awal Tahun
1999
938293


II
-10


5.591.636

798.805,14= Y1



798.805,14 + 14.921,7(x)
2000
772818
-9
2001
861150
-8
2002
766572
-7
2003
762795
-6
2004
757399
-5
2005
732609
-4







2006
794931


I
-3


6.322.799


903.257 = Y2


903.257 + 14.921,7(x)
2007
802810
-2
2008
853615
-1
2009
965164
0
2010
1048934
1
2011
893124
2
2012
964221
3

Penyelesaian
Untuk Kelompok I
Semi Total       = 794931 + 802810 + 853615 + 965164 + 1048934 + 893124 + 964221
                        = 6.322.799

Semi Average = 6.322.799
                                7
                        = 903.257

Untuk Kelompok II
Semi Total     = 938293 + 772818 + 861150 + 766572 + 762795 + 757399 + 732609
                       = 5.591.636

Semi Average = 5.591.636
                                 7
                        =798.805,14

b = Y2 – Y1
            n
   = 903.257 - 798.805,14
                     7
   = 14.921,7

Maka rumus peramalan yang digunakan yaitu

Y’ = a+ b(x)
Y’ = 903.257 + 14.921,7(x)



 







Grafik produksi Indonesia terhadap bawang merah (ton)

Misalkan untuk meramal pada tahun 2020 yang akan datang
Untuk tahun 2020, x= 11
Y’2020 = a + b(x)
Y’2020 = 903.257 + 14.921,7(11)
Y’2020 = 903.257 + 164.138,7
Y’2020 = 1.067.395,7

Jadi, dapat diramalkan untuk tahun 2020 produksi Indonesia terhadap bawang merah yaitu 1.067.395,7 ton.
Dapat diramalkan juga untuk tahun berikut:
2013    =   962.943,8 ton
2014    =   977.865,5 ton
2015    =   992.787,2 ton
2016    = 1.007.708,9 ton
2017    = 1.171.847,6 ton


3.5.3 Data Ganjil
        
Tahun
Wortel
(Ton)
2000
326693
2001
300648
2002
282248
2003
355802
2004
423722
2005
440002
2006
391371
2007
350171
2008
367111
2009
358014
2010
403827
2011
526917
2012
465534



Grafik produksi wortel (ton) di Indonesia


            Dalam metode semi average yang jumlah datanya ganjil dapat dikerjakan dengan 2 cara, yaitu :
1.      Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara memasukkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah ke dalam tiap kelompok.

b = Y2 - Y1
         n-1

Tahun
Wortel
(Ton)
Kel
x
Semi Total
Semi Average
Trend Awal Tahun
2000
326 693



I
-3



2.520.486


360.069,4286


360.069,4286 + 8153,78571x
2001
300 648
-2
2002
282 248
-1
2003
355 802
0
2004
423 722
1
2005
440 002
2
2006
391 371
3







2006
391 371



II
3



2.862.945


408.992,1429



408.992,1429 + 8153,78571x
2007
350 171
4
2008
367 111
5
2009
358 014
6
2010
403 827
7
2011
526 917
8
2012
465 534
9


Untuk kelompok I
Semi Total = 326693 + 300648 + 282248 + 355802 + 423722 + 440002 + 391371
                   = 2.520.486

Semi Average = 2.250.486
                                    7
                        = 360.069,4286

Untuk kelompok II
Semi Total = 391371 + 350171 + 367111 + 358014 + 403827 + 526917 + 465534
                   = 2.862.945
Semi Average = 2.862.945
                                    7
                        = 408.992,1429

b = Y2 – Y1
                n-1
   = 408.992,1429 - 360.069,4286
                        7 – 1
   = 48.922,7143
               6
   = 8153,785717

Maka rumus peramalan yang digunakan yaitu

Y’ = a + b(x)
Y’ = 360.069,4286 + 8153,785717(x)

 





Misalkan untuk meramal pada tahun 2015 yang akan datang
Untuk tahun 2015, x = 12

Y’2015 = a+ b(x)
Y’2015 = 360.069,4286 + 8153,785717(12)
Y’2015 = 360.069,4286 + 97.845,42852
Y’2015 = 457.914,8571

Jadi, dapat diramalkan untuk tahun 2015 produksi Indonesia terhadap wortel yaitu 457.914 ton.
Dapat pula diramalkan untuk tahun berikut:
2013    = 441.607 ton.
2014    = 449.761 ton.
2015    = 457.914 ton.


2.      Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara menghilangkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah.
b = Y2- Y1
                    n+1
           
Tahun
Wortel
(Ton)
Kel
x
Semi Total
Semi Average
Trend Awal Tahun
2000
326 693


 I
-5



2.129.115
354.852,5


354.852,5 + 8153,785714(x)
2001
300 648
-3
2002
282 248
-1
2003
355 802
1
2004
423 722
3
2005
440 002
5
2007
350 171


II
9


2.471.574

411.929


411.929 + 8153,785714(x)
2008
367 111
11
2009
358 014
13
2010
403 827
15
2011
526 917
17
2012
465 534
19

Untuk kelompok I
Semi Total = 326 693 +300 648 + 282 248 + 355 802 + 423 722 + 440 002
                   = 2.129.115
Semi Average = 2.129.115
                                    6
                         = 354.852,5

Untuk kelompok II
Semi Total = 350 171 + 367 111 + 358 014 + 403 827 + 526 917 + 465 534
                   = 2.471.574
Semi Average = 2.471.574
                                    6
                         = 411.929

b = Y2 – Y1
          n+1
   = 411.929 - 354.852,5
                6+1
   = 57.076,5
            7
   = 8153,785714


Jadi rumus peramalan yang digunakan yaitu

Y’ = a + b(x)
Y’ = 354.852,5 + 8153,785714(x)

 





Misalkan untuk meramalkan pada tahun 2019
Untuk tahun 2019, x = 33/ 2 =16,5
Y’2019  = a + b(x)
Y’2019  = 354.852,5 + 8153,785714(x)
Y’2019  = 354.852,5 + 8153,785714(16,5)
Y’2019  = 354.852,5 + 134.537,4643
Y’2019  = 489.389,9643

Jadi, dapat diramalkan untuk tahun 2019 produksi Indonesia terhadap wortel yaitu 489.389 ton.
Dapat pula diramalkan untuk tahun berikut :
2013    = 440.467 ton
2014    = 448.621 ton
2015    = 456.774 ton











BAB IV
PENUTUP



4.1    Kesimpulan

                   Metode trend setengah rata – rata merupakan salah satu tekhnik yang di gunakan dalam melakukan suatu forecast , namun metode ini jarang digunakan dalam menentukan peramalan. Untuk melakukan peramalan dengan metode ini dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah genap.
b.Metode Setengah Rata-rata dengan data historis dalam jumlah ganjil


4.2    Saran

            Sebaiknya melakukan peramalan dengan metode ini dapat diperdalam lagi dalam pembelajarannya karena kadang kala metode ini tidak begitu tepat dalam melakukan peramalannya maka dari itu dibutuhkan penjelasan yang lebih mendalam lagi






















Daftar Pustaka



Drs.Andi Supangat, M.Si,statistika dalam kajian deskriptif, bandung,2007.
Algifari,satistika deskriptif plus,upp stim ykpn, yogyakarta,2013.
Google search,
www.bps.go.id